4. Pemotongan Suku Bunga The Fed
Pada pekan lalu The Fed melakukan pemotongan suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen menjadi antara 1,50 persen dan 1,75 persen. The Fed juga mengungkapkan kondisi pasar tenaga kerja tetap kuat, kegiatan ekonomi meningkat moderat, serta investasi bisnis dan ekspor tetap lemah dan inflasi tetap di bawah target 2 persen.
Pernyatan tersebut dinilai sebagai indikasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) itu, tidak akan agresif menurunkan suku bunga pada triwulan IV 2019. Padahal pada pekan lalu, pasar mengetahui bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga untuk ke tiga kalinya pada akhir tahun ini.
Namun demikian, pernyataan pejabat The Fed mengenai peluang penurunan bunga kedepannya akan mempengaruhi pergerakan pasar. Hal ini menjadi sentimen negatif karena The Fed nampaknya tidak akan agresif menurunkan bunga kedepannya.
5. Ketidakpastian Brexit
Ketidakpastian Brexit masih menjadi sentimen bagi pasar pada pekan depan. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa (EU) kapan saja sebelum 31 Januari. Asalkan, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson bisa memperoleh persetujuan Brexit dari parlemen.
Nyatanya, keputusan akhir masih panjang karena PM Inggris mendapat penolakan dari perlemen. Hal ini membuat Boris Johnson meminta persetujuan dari parlemen untuk menggelar pemilu dini pada 12 Desember demi memecahkan kebuntuan Brexit. Negosiasi Brexit yang tidak positif menjadi sentimen negatif di pasar.