TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi.
Ditunjuknya Nadiem Makarim, menurut Luhut, adalah sebuah penghargaan bagi perusahaan teknologi Go-Jek. "Buktinya CEO kalian sudah jadi Menteri. Jadi Presiden kasih penghargaan kepada Go-Jek. Itu satu wujud penghormatan Pemerintah Presiden Joko Widodo kepada rakyat kecil," kata Luhut di hadapan ribuan mitra Go-Jek di wilayah Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 2 November 2019.
Luhut lalu membandingkan saat dirinya berumur 35 tahun dengan Nadiem saat ini. "Bayangkan menteri 35 tahun umurnya. Saya 35 tahun masih tentara, masih gendong ransel di Timtim (Timor Timor)," ucapnya.
Dengan penunjukan Nadiem sebagai Menteri, Luhut berharap kepada seluruh mitra Go-Jek untuk selalu taat aturan dan disiplin di jalan raya. Selain itu, para mitra pengemudi diminta tidak mudah terhasut dengan seruan-seruan sumbang untuk membuat negara tidak stabil.
Luhut juga berpesan kepada seluruh mitra Go-Jek untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut aktif menyerukan menjaga lingkungan kepada para pelanggannya. "Ingatkan pada penumpang mu. Eh sampah plastik jangan dibuang (sembarang). Buang pada tempatnya. Karena itu berbahaya buat kesehatan keluarga kita," ucapnya.
Nama besar Go-Jek, kata Luhut, kini dikenal di lima negara. Pemerintah juga akan selalu mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan transportasi digital tersebut karena memberikan kesempatan kerja bagi rakyat kecil.
Presiden Jokowi sebelumnya telah menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk kabinet periode 2019-2024 atau Kabinet Indonesia Maju.