TEMPO.CO, Palembang - Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Repsol untuk menggunakan pipa yang sudah ada atau existing pipe untuk menyalurkan gas dari Wilayah Kerja Sakakemang ke konsumen. Menurut Dodi, penggunaan pipa lama yang sudah ada ini penting dilakukan agar proses produksi bisa lebih cepat sekaligus mengurangi biaya membangun pipa baru.
“Saya ajak Repsol memanfaatkan pipa gas yang sudah ada untuk mempercepat produksi,” kata Dodi Reza di Palembang, Sabtu 2 November 2019.
Repsol membuka harapan baru dengan pelaksanaan pengeboran Sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X), dan menemukan potensi cadangan setidaknya 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas. Repsol kembali berinvestasi di Indonesia dan menjadi KKKS sejak tahun 2009 dengan fokus pada aset-aset di wilayah timur Indonesia.
Saat ini Repsol mengelola empat wilayah kerja eksplorasi yaitu East Jabung, Sakakemang, South East Jambi, dan Andaman 3. Sumur yang berada sekitar 60 kilometer dari lapangan gas raksasa Suban ini, termasuk temuan terbesar di Indonesia dalam kurun waktu dua dekade terakhir.
Lebih lanjut Dodi menjelaskan, selain temuan 2 triliun kaki kubik (TCF) gas di Kali Berau, pada lokasi yang berdekatan juga ada potensi gas dengan jumlah hampir sama. Jika potensi terbaru ini bisa dibuktikan, maka Muba akan menjadi produsen gas terbesar mengalahkan blok Tangguh di Papua.
Saat ini di Muba sudah beroperasi beberapa perusahaan besar seperti ConocoPhilips, PHE Jambi Merang dan Repsol. “Bila ConocoPhilips bergabung dengan blok Saka Kemang ini maka produksinya akan terbesar di Indonesia,” kata Dody.
Secara terpisah, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegaitan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto menerangkan keberhasilan sumur KBD2X akan membuka eksplorasi dengan target fractured basement di wilayah lain di Sumatera Selatan hingga ke Sumatera Tengah. "Hal ini menjadi pemicu semangat dalam melakukan eksplorasi hulu migas yang lebih masif di Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis.
Menurut Dwi, SKK Migas bersama KKKS Repsol akan terus melakukan sinergi dan langkah-langkah yang diperlukan untuk dapat menghitung secara terukur besaran cadangan gas di KBD2X . Selanjutnya, akan dirumuskan upaya komersialisasi penemuan ini demi memenuhi kebutuhan energi Indonesia dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.