TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri melalui produk layanannya, e-money, akan menjajaki kerja sama dengan light rail transit atau LRT Jabodebek. E-money berencana menjadi salah satu penyedia pembayaran tiket LRT setelah kereta layang ringan itu telah beroperasi.
"Kami akan perluas kerja sama dengan LRT, kalau LRT sudah beroperasi," ujar Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Meski demikian, Bank Mandiri sampai saat ini belum berkomunikasi secara resmi dengan pihak LRT. Adapun rencana kerja sama dengan LRT dilakukan untuk memperluas potensi bisnis e-money.
Hingga Oktober 2019, Henry mengatakan transaksi terbesar tercatat untuk sektor transpartasi. Sekitar 80 persen dari total transaksi e-money digunakan untuk membayar tiket kereta rel listrik (KRL), Transjakarta, MRT, dan tol.
Saat ini, jumlah kartu e-money yang beredar di masyarkat mencapai 19 juta kartu dengan total transaksi dari e-money 18,63 juta. Henry menargetkan nilai transaksi layanan e-money hingga akhgir 2019 mencapai Rp 13 triliun.
Target ini mengacu pada pertumbuhan pengguna e-money sebesar 30-35 persen ketimbang tahun lalu atau year on year. Pertumbuhan transaksi e-money ditunjang oleh perluasan layanan dan kerja sama Bank Mandiri dengan hampir 200 merchant.