TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang telah memberikan bantuan untuk kawasan-kawasan terluar Indonesia senilai 2,5 miliar yen. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengapresiasi bantuan yang diberikan Jepang untuk pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau terdepan wilayah Indonesia itu.
"Bantuan akan digunakan untuk membangun dan memperkuat SKPT yang berfungsi sebagai wadah berkumpulnya nelayan-nelayan di wilayah terdepan Republik Indonesia," kata Edhy Prabowo dalam siaran pers, Jumat 1 November 2019.
Sebelumnya, Menteri Edhy telah menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis 31 Oktober 2019. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi mengenai kelanjutan kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang kelautan dan perikanan ke depannya.
Edhy Prabowo mengatakan, Jepang berniat melanjutkan bantuan untuk membangun dan memperkuat beberapa SKPT. Jepang bahkan menambah bantuan berupa satu unit radar pantai dan satu kapal pengawas yang akan segera direalisasikan pada 2019 ini.
Terkait bantuan radar pantai dan hibah kapal pengawas ini, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo menginginkan bantuan itu memenuhi standar Jepang, sehingga dapat memperkuat pengawasan di perairan Indonesia secara optimal.
Sementara itu, Masafumi Ishii mengatakan Indonesia dan Jepang merupakan negara kepulauan yang memiliki strategi yang sejalan dalam pengelolaannya, termasuk dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui beberapa proyek yang digarap bersama.
Sebelumnya, KKP juga menjalin kerja sama bidang pengembangan kapasitas kemaritiman dengan Institut Studi Kemaritiman Maroko. Kerja sama itu untuk menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua negara.