Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sofyan Djalil: Satu Data Lahan Baku Sawah Dirilis 1 Desember 2019

image-gnews
Sofyan Djalil tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Sofyan Djalil tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan empat instansi pemerintah sementara ini telah menyepakati data bersama terkait total luas lahan baku sawah di Indonesia. Sofyan mengatakan, luas lahan yang mencapai 7,1 juta hektare yang ditetapkan pada 2018 akan mengalami penambahan.

“Mudah-mudahan 1 Desember 2019 bisa kami keluarkan data koreksinya,” kata Sofyan usai melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kementerian Agraria di Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2019. Adapun empat instansi tersebut yaitu Kementerian Agraria, Kementan, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Semasa kepemimpinan Menteri Pertanian sebelumnya, Amran Sulaiman, persoalan data ini menjadi polemik karena adanya perbedaan di antara keempat instansi ini. "Kemarin data yg diambil BPS, BIG, dan BPN (Badan Pertanahan Nasional), ternyata setelah dicek 92 persen sampel yang diambil salah," kata Amran saat sambutan serah terima jabatan Menteri Pertanian, di Kantor Kementan, Jumat, 25 Oktober 2019. 

Sehingga, Syahrul yang mengganti Amran pun langsung bersafari ke sejumlah instansi pemerintahan untuk melakukan perbaikan data. Dua hari lalu, Selasa, 29 Oktober 2019, Syahrul mengunjungi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat. Saat itu, keduanya menargetkan masalah data sawah ini akan rampung dalam kurun waktu 100 hari.

Sofyan menjelaskan, perbedaan data awalnya muncul karena penggunaan citra satelit dengan resolusi tinggi dengan skala 1 berbanding 5000. Resolusi yang tinggi ternyata justru menimbulkan deviasi yang lebih besar. Sehingga, verifikasi pun dilakukan oleh Kementerian Agraria di lapangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehingga saat ini, Kementerian Agraria telah menyelesaikan verifikasi data di 20 provinsi lumbung padi nasional. Beberapa daerah penghasil beras lainnya, selain lumbung padi nasional, juga akan diverifikasi sebelum nantinya diumumkan pada 1 Desember 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Syahrul mengatakan pembaruan data laus lahan baku sawah sebenarnya dilakukan setiap tahun. Namun karena terjadi perbedaan data akibat resolusi citra satelit yang digunakan tersebut, maka verifikasi bersama dilakukan. "Tapi data yang sudah clear, ga perlu digubris lagi, hanya data yang merah (belum terverifikasi) yang butuh turun ke lapangan," kata dia.

Meski telah bertandang ke BPS dan Kementerian Agraria, Syahrul ternyata masih akan "keliling-keliling." Setelah ini, Ia akan bertandang ke kantor Menteri Koperasi dan Usaha Mikro dan Menengah, Teten Masduki dan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto.

Salah satunya agenda pertemuan masih soal data luas lahan baku sawah ini. "Kami memang harus menyatu," ujar Syahrul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

20 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

23 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

13 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Tiga Sistem Pemantauan Cuaca BMKG Ini Bisa Dipantau Saat Arus Balik

14 hari lalu

Peta Hujan berpola tapal kuda atau bumerang, yg menunjukkan sistem badai terbentuk dalam hujan tersebut, yg disebut dg bow-echo di kawasan Jabodetabek, 1 Maret 2023. Twitter/@EYulihastin
Tiga Sistem Pemantauan Cuaca BMKG Ini Bisa Dipantau Saat Arus Balik

BMKG menyediakan sistem digital pemantau cuaca di berbagai moda perjalanan. Cocok untuk menemani arus mudik dan balik.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

25 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

28 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Ribuan Hektare Sawah di Jawa Tengah Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

35 hari lalu

Ilustrasi Sawah Terendam Banjir. (ANTARA/M Ibnu Chazar/dok)
Ribuan Hektare Sawah di Jawa Tengah Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

Lahan pertanian yang tergenang banjir itu berada di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Jepara dan Pati.