Tempo.Co, Jakarta - Vice President Ruangguru Ritchie Goenawan mengklaim perusahaan rintisannya tak berfokus mengejar valuasi unicorn. Menurut dia, visi Ruangguru ke depan adalah memperbaiki layanan untuk siswa dan mitra guru yang telah tergabung di platformnya.
"Amin, kalau bisa menjadi menjadi unicorn. Tapi ambisi kami bukan itu. Ambisi kami adalah bisa memberi dampak ke seluruh siswa di Indonesia," ujar Ritchie saat ditemui di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2019.
Selain memperbaiki layanan, ia menyatakan perusahaannya ingin menjangkau siswa lebih banyak. Saat ini, jumlah siswa aktif yang tergabung di Ruangguru sebanyak 13 juta. Sedangkan sesuai target, masih ada 40 juta siswa yang belum terangkul.
Adapun jumlah mitra guru Ruangguru saat ini telah mencapai ratusan ribu. Ritchie mengatakan pengguna aplikasi Ruangguru tersebar di seluruh daerah di Indonesia yang terjangkau akses Internet.
"Paling banyak di Jawa, tapi di luar Jawa pun persebarannya merata," ucapnya. Belakangan, Ruangguru melebarkan sayapnya ke Vietnam. Perusahaan rintisan itu berekspansi dengan nama "Kienguru".
Ihwal kondisi valuasi saat ini, Ritchie enggan menjelaskannya. Ia juga tidak mendetailkan berapa series pendanaan yang saat ini diterima perusahaannya.
Bekas Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pada awal Oktober lalu mengumumkan bakal ada satu start up di Indonesia yang mencapai valuasi unicorn menyusul Gojek, Ovo, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Ia memungkinkan unicorn baru ini merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di sektor pendidikan dan kesehatan.
"APBN itu 20 persen kan untuk pendidikan dan kebudayaan. Ya kalau dilihat, unicorn baru bisa dari pendidikan dan kesehatan," tuturnya.