TEMPPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Mentari Lion Airlines atau Lion Air Group Edward Sirait merespons disidangnya CEO Boeing Dennis Muilenburg di Komite Senat Perdagangan Amerika Serikat, kemarin. Edward mengatakan proses yang dijalani Muilenburg adalah langkah bagi entitasnya untuk memperoleh kepastian hukum.
"Saya pikir gini, yang harus kita yakini, legalitasnya jelas. Karena semua akhirnya bicara mengenai hukum," ujar Edward saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2019.
Edward mengapresiasi proses sidang Senat terhadap Boeing di Amerika Serikat. Ia mengatakan, selain memberi kepastian hukum, sidang bakal menjawab pertanyaan masyarakat soal kejadian kecelakaan dua pesawat Boeing 737 Max 8 yang melibatkan Lion Air dan Ethiopian Airlines selama setahun ini.
Meski begitu, Edward mengakui tak mau berkomentar banyak. Sebab, perkara ini telah menyangkut masalah dunia penerbangan secara global dan bisnis perusahaan skala besar.
Saat ini, Edward menyatakan bahwa Lion Air menunggu surat resmi Boeing terkait tindak lanjutnya terhadap kejadian kecelakaan Boeing 737 Max 8. Adapun setahun setelah kejadian berlangsung, Edward mengakui bahwa entitasnya sama sekali belum dihubungi oleh produsen Boeing.
"Nanti kalau ada rilis resminya dari Boeing, kami bisa berkomentar," tuturnya.
Dalam sidang dengan Senat di Amerika kemarin, 29 Oktober 2019, Muilenburg mengakui ada masalah pada pesawat 737 MAX sebelum kecelakaan Ethiopian Airlines 302 pada 10 Maret 2019. Dikutip dari New York Times, Muilenburg, mengatakan pejabat Boeing bertanya pada diri sendiri berulang kali mengapa mereka tidak mengandangkan pesawat lebih awal.
Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 yang terjadi pada Lion Air setahun lalu dan Ethiopian Airlines 6 bulan setelahnya menyisakan duka mendalam. Ratusan jiwa melayang dalam kecelakaan nahas itu.
Boeing mengakui terdapat kesalahan sistem AoA yang menyebabkan MCAS bermasalah. Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT beberapa waktu lalu pun menyatakan demikian.
Kejadian kecelakaan itu lalu berbuntut pada keluarnya maklumat dari otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration atau FAA. FAA meminta maskapai Boeing 737 seri Max di seluruh dunia dikandangkan sampai produsen membenahi sistemnya yang bermasalah.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA