TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembina dalam upacara perayaan ke-73 Hari Oeang di lapangan Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi, 30 Oktober 2019. Upacara itu diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan.
Dalam amanatnya, Sri Mulyani menyampaikan sejumlah pesan untuk pegawai Kementerian Keuangan. Salah satunya mengoptimalkan kualitas kinerja kementerian di Kabinet Indonesia Maju.
Dalam menyusun anggaran, misalnya, Kementerian Keuangan bukan hanya memiliki kapasitas sebagai penyusun, tapi juga penanggung jawab hasil. "Kita ingin membentuk mental bahwa Kementerian Keuangan bukan hanya menyusun APBN, tapi juga melaporkan penggunaannya," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani mewanti-wanti pegawainya untuk menghindari tindakan-tindakan rasuah. Mental anti-korupsi ini sekaligus menjadi target kinerja sumber daya manusia yang dicapai semua kementerian di pemerintahan saat ini.
Ihwal Hari Oeang, Sri Mulyani mengenang terbitnya mata uang Indonesia 73 tahun lalu menjadi penanda kemandirian bangsa. Diciptakannya mata uang sekaligus juga menjadi momentum lahirnya institusi pemerintahan yang vital, yakni Kementerian Keuangan.
"Kita diberi mandat memegang tugas menjadi bendahara umum negara. Kita sebagai jajaran Kemenkeu mengemban amanah sebagai nagara danaraca, yaitu menjaga keuangan negara," ujar Sri Mulyani.
Menkeu berharap kementeriannya ke depan semakin moncer menggerakkan keuangan negara. Fokus kementerian juga membentuk anggaran yang berkeadilan dan inklusif. "Mencapai kesejahteraan merata. Ini bukan visi yang tidak bisa dicapai," tutur Sri Mulyani.
Menurut pantauan Tempo, saat upacara Sri Mulyani mengenakan kebaya berwarna biru donker dan berselendang putih. Busana itu ia padukan dengan kain jarik berwarna cokelat keemasan. Upacara itu berlangsung selama lebih-kurang 45 menit dan dimulai pukul 07.30 WIB. Bendahara negara ini memberikan amanat selang 30 menit upacara dibuka.