TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Ahmad Siddik Badruddin mengatakan penunjukan direktur utama perseroan akan dilakukan paling lambat 90 hari dari waktu pengunduran diri. Hal itu merespons Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo yang mengundurkan diri karena diangkat menjadi wakil menteri Badan Usaha Milik Negara.
"Jadi maksimum kalau tidak salah pertengahan Januari. Sebelum pertengahan Januari mustinya sudah selesai. Jadi tergantung nanti majority shareholders kira-kira mereka maunya kapan," kata Kartika di Plaza Mandiri, Jakarta, 28 Oktober 2019.
Menurut dia, penunjukan itu nantinya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB.
Di lokasi yang sama, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan saat ini secara otomatis pimpinan perseroan dijabat oleh Wakil Direktur Utama Sulaiman Arif Arianto."Sepanjang hari ini tidak ada(dirut), selama wakil dirutnya ada. Jadi nanti sampai ada RUPSLB nunjuk dirut baru, baru ada dirut baru," kata dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo melantik dua Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, untuk mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Kedua wamen, yakni Kartika Wirdjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin akan membagi penugasan di antara mereka berdasarkan sektor bisnis BUMN.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kartika Wirjoatmodjo, seusai dilantik menjadi Wamen BUMN. “Kami masih diskusi, bagi portofolio karena BUMN besar sekali ya, 143 perusahaan. Kita pasti bagi portofolio karena kita ingin birokrasi di BUMN kita korporatisasi. Supaya benar-benar bisa sehat, berkembang menjadi perusahaan global,” ujar mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk itu di Istana Negara, Jumat 25 Oktober 2019.
Selain bakal segera membagi portofolio BUMN, Kartika Wirdjoatmodjo juga berinisiatif untuk membangun kolaborasi dengan pihak swasta. Menurut dia, salah satunya adalah program transfer teknologi, supaya memberikan manfaat efisiensi terhadap kinerja BUMN.
BISNIS