TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk memangkas target pertumbuhan kredit hingga akhir 2019 menjadi 8 persen hingga 9 persen. Sebelumnya Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit tumbuh 10 persen sampai 12 persen.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pemangkasan itu disebabkan melambatnya konsumsi nasional sejak tahun lalu. Pelemahan konsumsi ini berdampak pada melemahnya permintaan kredit.
“Karena ada dinamika pasar juga, kemungkinan besar growing kita single digit, tapi kita upayakan level 8-9 persen,” katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.
Pada kuartal III-2019 pertumbuhan rata-rata kredit yang mencapai Rp806,8 triliun atau tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama 2018. Penyaluran kredit tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit kuartal III-2018 yang sebesar 13,8 persen
Hery menyebutkan terdapat 5 segmen yang menopang pertumbuhan kredit Bank Mandiri yaitu korporasi, mikro, konsumer, SME (small medium enterprise) dan anak perusahaan.
Segmen yang mengalami tekanan di antaranya adalah konsumer yakni Rp88,5 triliun atau tumbuh 7,3 persen yoy, segmen korporat yaitu ending balance kreditnya sebesar Rp327,7 triliun atau tumbuh 7,6 persen.
"Pertama ada impact pertumbuhan dari sisi konsumer kita tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu cukup kecil. Kemudian corporate tadinya tumbuh double digit, tahun ini kita mengalami penurunan jadi single digit,” kata dia.
Ia menuturkan terdapat beberapa portofolio kredit yang diturunkan targetnya pada 2019 seperti corporate banking yang target pertumbuhannya dialihkan ke sektor komersial dan small medium enterprise (SME).