TEMPO.CO, Palembang - Sebanyak 60 desa di Sumatera Selatan (Sumsel) belum mendapat aliran listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tahun ini Gubernur Sumsel Herman Deru dan PLN menjanjikan 60 desa itu bakal dialiri oleh listrik mulai tahun depan.
Herman menuturkan pada tahun 2020 mendatang, akan ada proyek kelistrikan kapasitas mencapai 2.168,44 MW (Mega Watt). Energi listrik itu berasal dari 18 pembangkit milik PLN dan IPP (Independent Power Producer). “Sehingga menjadikan sumber listrik di provinsi ini dalam keadaan stabil dan mencukupi kebutuhan,” katanya, Senin, 28 Oktober 2019.
Herman mengatakan 60 desa yang belum teraliri listrik disebabkan berbagai hal diantaranya tentang regulasi karena sebagian wilayah ada di Hutan Lindung. Menurut Herman, hutan lindung ada di Taman Nasional dan di lahan-lahan konservasi tidak diperbolehkan dibangun tiang listrik.
Sedangkan secara historis, para penduduk di desa itu sudah menjadi penghuni kawasan sebelum status kawasan itu ditetapkan oleh pemerintah pusat. “Maka saya ajak semua pimpinan DPRD bersama tiga pimpinan PLN, untuk kita pakai PLTS saja jadi tidak perlu memakai jaringan melalui CSR dari PLN,” ungkapnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu, Daryono, mengakui ada beberapa desa belum mendapat pasokan energi listrik. Hingga semester pertama tahun ini, PLN mencatat masih ada 62 desa di wilayah provinsi Sumatera Selatan belum teraliri jaringan listrik. Sebagian desa itu merupakan kawasan perairan yang disebutkan PT PLN (Persero) memiliki akses terbatas, sehingga sulit dijangkau.
Desa-desa tersebut meliputi 34 desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), 2 desa di Ogan Ilir, 6 di Banyuasin, 2 di Musi Banyuasin, 3 di Musi Rawas, serta 6 desa di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. “29 desa yang ada di kawasan perairan akan diupayakan menggunakan tenaga surya karena tidak bisa kalau menggunakan jaringan listrik kabel.”