TEMPO.CO, Jakarta - Mulai hari ini, PT KAI (Persero) mengubah menetapkan Stasiun Kramat Jakarta Pusat sebagai stasiun pemberangkatan kereta api lokal Walahar dan Jatiluhur. Pengoperasian Stasiun Kramat ini untuk menggantikan Stasiun Kemayoran yang kini sudah tidak lagi melayani turun-naik penumpang kereta api jarak jauh lokal.
Dengan penetapan ini, setidaknya tiga perjalanan kereta api (KA) Walahar Ekspres dan dua perjalanan KA Jatiluhur dalam satu harinya akan berhenti di Stasiun Kramat untuk pelayanan naik penumpang.
Kini, calon penumpang dari Jakarta tujuan Purwakarta serta Cikampek dapat naik melalui Stasiun Tanjung Priok, Kramat, Cikarang, dan Tambun. Untuk penumpang turun dari arah Purwakarta atau Cikampek menuju Jakarta dapat turun di Stasiun Pasar Senen dan Tanjung Priok.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menuturkan, Stasiun Kramat akan melayani dua jenis KA yakni kereta rel listrik (KRL) dan KA lokal dengan adanya perubahan pola operasi itu.
"Calon penumpang diimbau untuk tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan saat akan naik kereta di peron stasiun, serta menunggu di luar peron terlebih dahulu jika waktu kedatangan KA lokal masih panjang,” tuturnya dalam keterangannya, Senin 28 Oktober 2019.
Per 8 Juni 2019, PT KAI Daop 1 Jakarta telah menerapkan pola operasi baru sehingga Stasiun Kemayoran tidak lagi melayani KA Walahar dan KA Jatiluhur terkait dengan faktor keselamatan dan pelayanan penumpang. Namun, Eva menyatakan PT KAI Daop 1 Jakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna jasa kereta api, dengan menyiapkan Stasiun Kramat untuk pelayanan penumpang KA lokal.
Khusus layanan kereta api lokal, Stasiun Kramat juga telah dilengkapi dengan dua loket penjualan tiket di sebelah barat stasiun, dan perlengkapan boarding penumpang. Adapun, perubahan pelayanan sebanyak tiga perjalanan kereta api Walahar Ekspress dan dua perjalanan KA Jatiluhur akan berhenti di Stasiun Kramat.
BISNIS
