Ia mencontohkan komunikasi via telepon baru-baru ini dengan Masayoshi Son. Saat itu, kata Luhut, konglomerat asal Jepang itu mengundangnya makan malam bersama di rumah pribadi di Tokyo, Jepang. Kesempatan seperti ini, kata Luhut, dapat memberikan 3 atau 4 jam bagi dirinya untuk membicarakan skenario besar investasi di Indonesia.
Adapun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2013 saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencapai mencapai US$ 28,6 miliar. November 2014, Jokowi menunjuk Franky Sibarani menjadi Kepala BKPM menggantikan Mahendra Siregar.
Lalu pada 2014 atau dua bulan pertama pemerintahan pertama Jokowi, realisasi investasi turun tipis ke US$ 28,5 miliar. Akhir 2015, realisasi investasi asing naik menjadi US$ 29,3 miliar. Juli 2016, Jokowi mencopot Franky dan menggantikannya dengan Thomas Trikasih Lembong.
Di bawah Lembong, realisasi investasi 2016 kembali turun menjadi US$ 28,9 miliar. Namun tahun berikutnya, 2017, realisasi investasi mencapai titik tertinggi dalam pemerintahan Jokowi yaitu US$ 32,1 miliar. Meski pada 2018 kembali turun jadi US$ 29,2 miliar. Sehingga Oktober 2019, Lembong mengakhiri masa tugas dan digantikan oleh Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia.