TEMPO.CO, Mataram - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau BEI Inarno Djajadi mengatakan, lembaganya mendukung susunan kabinet baru di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dia menilai susunan kabinet sekarang tentu sudah dipikirkan dengan matang.
"Pasti itu sudah merupakan pemikiran dari Pak Jokowi yang luar biasa, pastinya yang terbaik. Harapan kami, kabinet baru lebih pro kepada pasar modal," kata Inarno di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat 25 Oktober 2019.
Rabu, 23 Oktober 2019, Jokowi mengumumkan susunan kabinet baru yang ada kini bernama Kabinet Indonesia Maju. Para menteri di sektor ekonomi dalam kabinet tersebut beberapa diantaranya diisi oleh politisi.
Menteri-menteri tersebut sebelumnya telah mengikuti rapat kabinet perdana yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Kamis, 24 Oktober 2019. Selain itu, Presiden Jokowi baru saja melantik 12 orang untuk mengisi jabatan wakil menteri di sejumlah kementerian.
Inarno melanjutkan, dukungan terhadap atau pro terhadap pasar modal tersebut bisa dilakukan lewat mendukung Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melantai di bursa. Dia mendorong perusahaan BUMN untuk menjadi perusahaan terbuka lewat skema initial public offering (IPO).
"Perusahaan-perusahaan BUMN yang go publik diharapkan bisa semakin banyak ke depannya," kata Inarno.
Sebelumnya, Inarno juga menyatakan BEI menargetkan sebanyak 5 perusahaan BUMN bakal melantai di bursa pada 2020. Perusahaan yang melakukan IPO tersebut diharapkan bukan hanya induk usaha tetapi juga anak usaha BUMN.
Inarno juga menuturkan BEI telah memiliki daftar perusahaan BUMN yang dinilai layak untuk diusulkan melakukan IPO. Namun, dia menolak untuk memberikan daftar nama tersebut.
DIAS PRASONGKO