TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto belum memutuskan perlu tidaknya wakil menteri untuk mendampinginya dalam lima tahun ke depan. Menurut dia, keputusan itu bukan berada sepihak di tangannya.
"Saya akan mengkoordinasikannya dengan kelembagaan, sudah ada yang mengatur. Jadi bukan saya putuskan sendiri. Ada kebersamaan kelembagaan," ujar Agus di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.
Karena keputusan itu belum ada, Agus juga belum menyusun kriteria tertentu perihal calon wakil menteri. "Jadi saya tidak ingin mendahului. Seolah-olah aturan belum keluar, saya sudah mendahului."
Usulan soal wakil menteri sudah dilontarkan oleh salah satu menteri Presiden Joko Widodo di Rapat Terbatas perdana di Istana Negara pada Kamis, 24 Oktober 2019. Usulan itu meluncur dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Erick berharap Presiden Joko Widodo segera mengangkat wakil menteri (Wamen) untuk membantunya menangani ratusan badan usaha plat merah di Tanah Air.
Usai sidang paripurna Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Kamis, Erick Tohir mengakui dirinya sudah mengajukan nama-nama Wamen BUMN. "Kami mengajukan beberapa nama, beliau menyeleksi malam ini, kemungkinan segera diangkat besok," ujar Erick.
Erick Thohir mengatakan sudah mengajukan tiga hingga empat nama calon wakil menteri amen kepada Presiden Jokowi. Ia tidak bersedia menyebutkan nama-nama tersebut namun ia menyebutkan kriteria wamen.
"Kriteria saya bisa jawab. Satu, saya ingin yang bisa membantu saya, juga profesional, yang kedua punya track record yang benar-benar baik karena kita ini mengelola aset ribuan triliun rupiah," katanya.
Kalau tidak profesional dan track record kurang bagus, menurut dia, rakyat dan anak buah tidak akan percaya. Erick Thohir menyebutkan di kementerian yang dipimpinnya banyak restrukturisasi, corporate action, dan pengembangan usaha, maka wakil menteri yang dibutuhkan harus mengerti juga soal keuangan, tidak hanya operasional.
ANTARA