TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,05 persen pada kuartal III-2019. "Saya pernah katakan di sekitar 5,1 persen, tapi berdasarkan pemantauan dari berbagai indikator memang pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2019 akan di sekitar 5,05 persen, kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2019 yang sebesar 5,05 persen ditopang oleh konsumsi yang terjaga. Dia mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5 persen.
"Masalahnya memang di kuartal III dan IV tidak ada momen pemilu seperti yang terjadi di kuartal I dan II, sehingga tidak ada konsumsi dari kegiatan Pemilu. Di kuartal I dan II kan konsumsi bisa tumbuh tinggi di atas 5 persen," ujar Perry.
Untuk keseluruhan 2019, Perry memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,2 persen. Hal itu, kata dia, masih di dalam perkiraan target BI, di kisaran 5 persen hingga 5,4 persen.
Lebih lanjut Perry mengatakan indikator pertumbuhan ekonomi di 5,05 persen salah satunya karena penjualan eceran, kegiatan dunia usaha, dan optimisme konsumen yang melemah. Berdasarkan hasil survei BI, Indeks Penjualan Riil Agustus 2019 tumbuh 1,1 persen year on year, lebih rendah dibandingkan dengan IPR Juli 2019 yang tumbuh sebesar 2,4 persen yoy.
Kemudian hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha, kata Perry, mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal III-2019 tumbuh melambat. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang sebesar 13,39 persen, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 19,17 persen.
Selain itu prediksi pertumbuhan ekonomi didapat dari kajian terhadap survei konsumen mengindikasikan optimisme melemah. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen pada September 2019 sebesar 121,8, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 123,1.