TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 13.997 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp 14.032 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 14.032 per dolar AS, menguat 0,64% atau 9 poin, menjadi penguatan terbaik kedua di Asia. Sepanjang pekan terakhir, rupiah telah bergerak menguat 0,35%.
Adapun, sepanjang tahun berjalan, rupiah juga berhasil mempertahankan posisinya menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik ketiga di Asia dengan menguat 2,55%.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa sentimen susunan kabinet Presiden Joko Widodo untuk periode kedua masih menopang penguatan rupiah. Resposn pasar terhadap susunan menteri tersebut cukup positif dan menimbulkan optimisme terhadap 5 tahun ke depan.
“Optimisme [untuk pertumbuhan ekonomi 5 tahun ke depan] muncul, tetapi masih harus didukung dengan data. Rupiah tidak akan menguat terus-menerus dan masih akan bergantung kepada data ekonomi Indonesia setelah kabinet ini bekerja,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu, 23 Oktober 2019.
ANTARA