Tempo.Co, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membekukan seluruh aktivitas konstruksi di lahan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang terdampak kebakaran pipa distribusi PT Pertamina (persero). Public Relations and Corporate Social Responsibility KCIC, Deni Yusdiana, mengatakan entitasnya harus mendukung investigasi kepolisian hingga waktu yang belum ditentukan.
"Dihentikan dulu sampai proses ini selesai, tapi pekerjaan di titik lain tetap berjalan," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2019.
Deni tak mengomentari luasan yang ditutup sementara dan pengaruhnya pada target proyek. Namun, dia memastikan perusahaan mengevaluasi sistem dan metode kerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, termasuk faktor pengawasan.
Pipa penyalur bahan bakar Pertamina Dex dari Terminal Ujung Berung, Bandung, ke Padalarang di Kabupaten Bandung Barat terbakar pada Selasa lalu. Insiden yang terjadi kawasan Cimahi Selatan, persis di samping ruas tol Cimahi-Pasirkoja kilometer 130, tersebut diduga akibat pengeboran di kompleks proyek KCIC. Seorang pekerja konstruksi yang merupakan warga negara asing pun meninggal di lokasi kebakaran.
Menurut Deni, sebagian jalur pipa Pertamina sebenarnya sudah akan dipindahkan ke sebelah selatan ruas tol Cipularang agar tak bersinggungan dengan pengerjaan jalur. Pemindahan itu bahkan sudah berjalan dan dijadwalkan rampung akhir bulan ini. "Kami ingin juga tahu secara detil apa yang terjadi kemarin."
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanuddin, mengatakan sudah mengirimkan tim khusus untuk mengevaluasi insiden tersebut. Perkembangannya baru akan didiskusikan hari ini. "Tim baru turun tadi pagi (kemarin)," katanya kepada Tempo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun enggan menanggapi insiden terbakarnya pipa Pertamina sebelum memeriksa. "Saya belum lihat langsung, belum sempat komunikasi ke mana-mana. Sore ini (kemarin) saya cari tahu."
Dua pekan lalu, Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan pengerjaan proyek dengan lintasan sepanjang 143 kilometer sudah mencapai hampir 35 persen, dengan target rampung 50 persen di ujung 2019. "Yang sedang gencar kami kerjakan di sepanjang trase adalah jembatan terowongan," ujarnya di Gedung Kementerian Perhubungan.
Di tahap awal pengoperasian pada 2021, KCIC akan menyediakan 11 rangkaian kereta berkecepatan 350 km/jam itu. Tiap rangkaian terdiri dari delapan gerbong dan melayani beberapa kelas penumpang. Konsorsium beranggotakan PT Silar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway Group Ltd itu diketahui sudah menerima pencairan kredit sebesar US$ 1,5 miliar dari China Development Bank untuk pendanaan proyek yang tak memakai kas negara itu.
IQBAL TAWAKAL | AHMAD FIKRI | YOHANES PASKALIS PAE DALE