TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang baru Airlangga Hartarto mengatakan akan melakukan tugas yang diamanatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, seperti mengatasi defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan.
"Ada beberapa hal pesan bapak Presiden yang pertama harus dibuat program untuk mengurangi transaksi neraca berjalan agar tidak defisit. Kemudian tentunya ada beberapa program terkait sektor riil termasuk bagaimana neraca perdagangan ini bisa diperbaiki," ujarnya seusai serah terima jabatan di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu, 23 Oktober 2019.
Menurutnya, sektor migas menyumbang defisit pada neraca perdagangan Indonesia, sehingga dalam menguranginya Airlangga akan menyelesaikan program subtitusi impor dan melakukan restrukturisasi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). "Karena itu mengurangi dengan waktu yang relatif lebih singkat," tambahnya.
Kemudian Airlangga akan mendorong penggunaan dari campuran biodiesel sebanyak 30 persen (B30) dalam bahan bakar minyak jenis solar pada tahun 2020. Bahkan ia menuturkan, akan mendorong pemakaian B100. "Jadi dari situ tekanan terhadap migas akan ada perbaikan," tambahnya.
Tujuan Airlangga untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor migas. Sehingga, ia menuturkan, harus melakukan hal itu guna meningkatkan produksi migas melalui mendorong investasi pada sektor pengolahan migas.
"Investasi yang ada dalah kapan B100 bisa didorong. Sudah ada beberapa industri mengatakan akan investasi, jadi semua opsi akan kita pelajari," ungkap dia.
Selanjutnya, adalah bagaimana menciptakan banyak lapangan kerja dengan insfrastruktur yang ada sekarang. Karena itu semua telah terhubung dengan banyak sektor ekonomi, bahkan hingga industri terkecil.
Adapun, atas nama pribadi dan seluruh jajaran Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Darmin Nasution, yang telah bekerja keras mengoordinasikan semua upaya dalam merumuskan, melaksanakan dan mengawal seluruh kebijakan ekonomi Indonesia. Sehingga, perekonomian nasional masih mampu mempunyai kinerja baik di tengah ketidakpastian perekonomian global.
“Kami juga berharap, dengan keahlian dan pengalaman panjang di bidang Perekonomian, Pak Darmin akan terus memberikan sumbangsih pemikiran untuk keunggulan ekonomi kita menuju Indonesia Maju,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara Sertijab menteri Kabinet Indonesia Maju ini antara lain Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, para pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan Kemenko Perekonomian, dan tamu undangan lainnya.