Wishnutama dikenal sebagai bos media. Ia memulai kariernya pada dunia broadcasting dari titik bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. Pada 1994, Wishnutama pulang ke Indonesia dan bekerja di Televisi Nasional Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun kemudian pindah ke divisi produksi sebagai Production Assistant.
Karier Wishnutama berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division, dan tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager. Adapun program-program yang telah dilahirkan oleh pria berusia 49 tahun saat di Indosiar adalah Pesta, Gebyar BCA, Patroli, Satu Jam Bersama dan Saksi.
Pada 2001, Wihsnutama hijrah ke televisi nasional lainnya yaitu Trans TV sebagai Kepala Divisi Produksi. Selama dua tahun berkiprah pada media Trans Corp kariernya menanjak menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya menjadi Wakil Direktur Utama atau Managing Director.
Saat pengambilan saham mayoritas TV7 oleh kelompok usaha Para Group pada tahun 2006, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama TV7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dua tahun kemudian, Wishnutama ditunjuk menjadi Direktur Utama Trans TV.
Selanjutnya, Wishnutama menjajal peruntungan dengan mendirikan sebuah rumah produksi atau production house. Dari sinilah, kemudian ia mendapatkan kesempatan untuk membangun stasiun televisi News and Entertainment Television atau NET TV yang merupakan bagian kelompok usaha Indika Group. Pada 2018, Wishnutama menjadi sebagai salah satu kreator yang berhasil menyukseskan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EKO WAHYUDI | ANTARA