Luhut menyatakan kebijakan tersebut terbukti bisa menghemat penggunaan (efisiensi) energi. Menurut catatanya, dalam pelaksanaan selama setahun kebijakan B20 sampai dengan September 2019, efisiensi yang diberikan bisa mencapai 25 persen.
Bahkan bila kebijakan B30 benar-benar bisa terlaksana, efisiensi diperkirakan bisa mencapai hingga 50 persen. Hal ini tentu akan sangat membantu bagi neraca perdagangan yang berdampak pada perbaikan current accout deficit (defisit akun lancar).
"Jadi sebenarnya inefisiensi banyak di negeri ini. Nah dengan dibuat efisiensi tadi, current account deficit yang diomongkan tahun lalu itu minus US$ 31 miliar, itu akan bisa sangat banyak berkurang," kata Luhut.
Luhut juga menyampaikan bahwa ke depan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi akan memiliki tugas baru yakni terkait investasi. Karena itu, ke depan tugas Kementerian Koordinator Kemaritiman akan semakin luas. "Jadi saya kira harus lebih kompak," kata Luhut saat memeberikan sambutan.
Luhut melanjutkan, terkait penambahan tugas pada bidang investasi, Kemenko bakal menambah antara 6-7 kedeputian. Salah satunya adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berada di bawah koordinasi K