TEMPO.CO, Jakarta - Budi Karya Sumadi kembali terpilih menjadi Menteri Perhubungan untuk kedua kalinya. Namanya diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan pagi tadi, Rabu, 23 Oktober 2019.
Kedekatan Budi Karya dan Jokowi sudah dimulai sebelum ia menjadi menteri di kabinet kerja periode lalu. Saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012, pria asli Palembang itu menempati posisi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo atau Jakpro.
Di Jakpro, Budi Karya memuluskan sejumlah proyek strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di antaranya pembangunan Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio. Ia juga menuntaskan proyek pembangunan rumah susun sederhana atau rusunawa di Marunda.
Pada masa akhir kepemimpinannya, BKS—begitu ia biasa disapa—menggarap pengadaan infrastruktur electronic road pricing atau ERP yang kemudian dilanjutkan oleh penerusnya. BKS mengakhiri masa jabatannya di Jakpro pada 2013.
Mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol ini lalu didapuk sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero. Prestasinya di Angkasa Pura II ditandai dengan membangun Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dulunya bernama Terminal 3 Ultimate.
Saat Jokowi menjabat sebagai Presiden RI, Budi Karya diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Ia menggantikan Ignasius Jonan yang terkena reshuffle pada Juli 2016. Dalam wawancara bersama Tempo pekan lalu, pemberitahuan pengangkatan menteri 3 tahun lalu itu diterima mendadak.
“Mendadak, tapi cair. Saya diberi tahu Presiden memberikan tugas sesuai degan visi-misinya. Sebagai menteri, saya diberi tahu pekerjaan rumah utama saya adalah konektivitas yang menghubungkan pelosok,” kata Budi, pekan lalu.
Saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan, Budi Karya diberi tugas membangun sejumlah bandara di wilayah 3T dan menghidupkan kembali bandara-bandara yang sudah vakum. Ia juga diminta melaksanakan proyek tol laut untuk menekan disparitas harga barang wilayah barat dan timur Nusantara.
Budi Karya tercatat sebagai menteri yang loyal kepada Jokowi. Saat pemilihan Presiden RI April lalu, Budi Karya termasuk dalam tim inti kampanye Jokowi. Dalam pidato dan sejumlah wawancaranya, ia juga acap menyebut keberhasilan-keberhasilan pemerintahan Jokowi.
Menyelisik latar belakangnya, Budi Karya dan Jokowi sama-sama berasal dari almamater Universitas Gadjah Mada. Budi Karya adalah lulusan Arsitektur, sedangkan Jokowi lulusan Fakultas Kehutanan. Keduanya beberapa kali terlihat bersama di acara Keluarga Alumni Gadjah Mada atau Kagama.
Di ruangannya saat masih menjadi Menteri Perhubungan, Budi Karya bahkan memajang fotonya dengan Jokowi. Keduanya menghadap ke Waduk Ria-Rio dan sama-sama menggunakan kemeja putih dalam potret itu.