Namun publik juga belum lupa bahwa nama Luhut muncul dalam dokumen Panama Papers. The Panama Papers adalah bocoran dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca. Kantor pengacara yang berbasis di Panama ini terkenal memiliki spesialisasi membuat perusahaan offshore rahasia di kawasan suaka pajak, seperti British Virgin Islands. Dokumen Mossack Fonseca bocor pada awal 2015 pada surat kabar Jerman, Suddeustsche Zeitung.
Di dalam dokumen itu ditunjukkan Mayfair International Ltd didirikan pada 29 Juni 2006. Pada hari yang sama, perusahaan tersebut menunjuk Luhut Pandjaitan sebagai direkturnya.
Mayfair International Ltd beralamat di Suite 13, First Floor, Oliaji Trade Centre, Francis Rachel Street, Victoria, Mahe, Seychelles. Ini merupakan negara kepulauan bekas jajahan Inggris yang bersebelahan dengan Pulau Madagaskar, terpencil di tengah Samudra Hindia, sekitar 1.600 kilometer ke arah timur daratan Afrika. Negara itu juga dikenal menerapkan sistem suaka pajak (tax haven).
Adapun Luhut menyatakan tidak pernah mengenal perusahaan bernama Mayfair. "Saya tidak kenal," katanya kepada Tempo, Kamis, 21 April 2016.
5. Berseteru dengan Susi Pudjiastuti soal Cantrang
Luhut acap berseteru dengan Susi Pudjiastuti yang menjabat sebagai Menteri Kelautandan Perikanan di periode pemerintahan pertama Jokowi. Utamanya soal kebijakan cantrang.
Susi secara tegas melarang penangkapan ikan secara ilegal, termasuk dengan menggunakan cantrang. Dasar larangan penggunaan cantrang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015.
Peraturan ini mulai efektif pada 2017 setelah 2 tahun ditangguhkan lantaran adanya temuan Ombudsman dan permintaan nelayan. Namun, Luhut berbeda pendapat dengan menyebutkan cantrang memiliki banyak jenis yang tidak semua merusak lingkungan.
Hal ini didasarkan pada penelitian ahli kelautan. Bahkan, kata Luhut, beberapa ahli punya perbedaan pendapat mengenai penggunaan cantrang.
HENDARTYO HANGGI | FAJAR PEBRIANTO | BISNIS