TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas target-target perbaikan sektor pengelolaan sumber daya mineral bersama mantan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
"Tadi hilirisasi. Presiden juga memerintahkan seperti nikel ore itu ekspornya jangan sampai melebihi kuota yang ada sampai 1 Januari tahun depan," kata Luhut ditemui di halaman Istana Negara Jakarta pada Selasa malam, 22 Oktober 2019.
Menurut dia, saat ini ekspor bijih nikel mentah meningkat di luar kepatutan. Hal itu dikhawatirkan merusak lingkungan dan merusak pasar.
"Kepada yang lain nanti secara bertahap dan cepat hilirisasi kita lakukan untuk kita masuk dalam supply chain dan global supply chain. Jadi Indonesia struktur ekonominya tidak bertumpu kepada ekspor raw material saja, tapi sampai ke supply chain," ujar Luhut.
Dia menegaskan bijih nikel harus diberi nilai tambah sehingga meningkatkan pajak dan lapangan kerja serta perkembangan industri.
Luhut menyebut dua contoh model kawasan yang sudah mengekspor produk bernilai tambah antara lain stainless steel atau baja nirkarat yakni Morowali dan Wedabei. "Tahun depan angkanya sampai 12 miliar dolar ekspor dari sana," kata dia.
Luhut menjelaskan dia diminta Presiden Jokowi menangani sektor maritim dan investasi.
ANTARA