TEMPO,CO.Jakarta - Mengancik sore pada Selasa, 22 Oktober 2019, Menteri Perhubungan periode 2014-2019 Budi Karya Sumadi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara di Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Kedatangannya ini berkaitan dengan pembentukan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II.
Budi Karya tampak mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam. Dengan kedatangannya tersebut, Budi Karya diduga kuat akan kembali menempati posisi strategis di pemerintahan periode kedua Jokowi.
Budi Karya merupakan sosok yang cukup dekat dengan Jokowi. Kala Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012, pria asli Palembang itu menempati posisi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo atau Jakpro.
Di Jakpro, Budi Karya memuluskan sejumlah proyek strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di antaranya pembangunan Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio. Ia juga menuntaskan proyek pembangunan rumah susun sederhana atau rusunawa di Marunda.
Pada masa akhir kepemimpinannya, BKS—begitu ia biasa disapa—menggarap pengadaan infrastruktur electronic road pricing atau ERP yang kemudian dilanjutkan oleh penerusnya. BKS mengakhiri masa jabatannya di Jakpro pada 2013.
Mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol ini lalu didapuk sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero. Prestasinya di Angkasa Pura II ditandai dengan membangun Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dulunya bernama Terminal 3 Ultimate.