Sementara itu, Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan mengawali periode 2019-2024 kepemimpinan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tak ada lagi Jokowi Effect yang menjadi pemanis pasar modal. Dia menyebut kinerja pasar tak terkerek naik seperti yang terjadi pada 2014.
Oleh karena itu, fokus utama pelaku pasar saat ini merupakan rekam jejak menteri ekonomi. Investor, katanya, menitikberatkan pada sosok-sosok yang dikenal memiliki kemampuan mumpuni di bidang-bidang yang digawangi. Bila pada pengumuman kabinet baru yakni Rabu besok, sosok pilihan presiden mencerminkan ekspektasi pasar, IHSG bisa terkerek naik signifikan.
“Jokowi effect sudah tidak ada. Fokus utamanya pemilihan calon menteri kalau sesuai pasar dan mungkin akan boost kedua kali,” kata Maximilianus.
Di sisi lain, tak hanya IHSG yang menghijau, pasar obligasi juga akan menikmati imbas positif bila Bank Indonesia mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan lanjutan. Aliran dana asing akan mengalir baik ke pasar saham maupun ke pasar obligasi.
“Kalau (menteri yang dipilih) sesuai (dengan ekspektasi pasar), capital inflow akan datang. Didukung dengan pemangkasan (suku bunga oleh) BI, pasar obligasi dan saham capital inflow akan masuk,” katanya.
BISNIS