TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan pendiri Grup Mahaka Erick Thohir mengaku akan memimpin kementerian bidang ekonomi setelah dipanggil Presiden Joko Widodo. "Saya lebih banyak ekonomi," kata Erick yang mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu di Jakarta, Senin, Senin, 21 Oktober 2019.
Erick Thohir menyebutkan Presiden Jokowi saat pidato pelantikannya kemarin, Minggu 20 Oktober 2019 menyampaikan target Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Produk domestik bruto Indonesia ditargetkan US$ 300 juta per tahun.
"Berarti rata-rata gaji hampir Rp 30 juta dan ini sudah jadi negara maju, tingkat kemiskinan pada 2045 juga hampir mencapai nol persen," katanya.
Menurut Erick Thohir, dalam lima tahun mendatang dengan kondisi persaingan dan perang dagang ekonomi, banyak juga negara tetangga mulai merasakan dampaknya. "Ini yang perlu diantisipasi tentu yang seperti beliau sampaikan kemarin kalau satu titik terus akan jadi UU tapi bagaimana kita harus ubah total agar tidak monoton," katanya.
Menurut dia, sekarang eranya sumber daya manusia harus produktif. Bila tidak, maka Indonesia akan terus menjadi pasar. "Ini bukan berarti anti asing tapi bagaimana menjaga produk nasional," katanya.
Erick Thohir belum bersedia menyebut kementerian bidang ekonomi apa yang akan dipercayakan Presiden Jokowi kepada dirinya. "Yang pasti setelah beliau mewawancara calon calon menteri, tentu beliau akan putuskan. Hari ini tentu luar biasa kalau dipercaya ya harus bersedia," kata Erick Thohir.
Mengenai posisi di perusahaan, ia mengatakan sudah pasti dengan jabatan itu tidak boleh ada konflik kepentingan. "Memang cukup berat bagi saya secara pribadi karena pada saat Asian Games 2018, saya berhenti total hampir 2 tahun 8 bulan kemarin juga harus berhenti lagi ada kerjaan lain, jadi saya rasa sudah hampir tiga tahun lebih," katanya.
Ia menyebutkan sudah normal kembali berada di lingkungan dunia usaha dalam 2-3 bulan terakhir. "Ya mungkin ini rahasia Allah," kata Erick Thohir.