TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku bisnis properti berharap Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong peningkatan investasi di sektor properti. Apalagi, kinerja sektor properti tahun depan diprediksi masih sangat menantang karena dipengaruhi ketidakpastian ekonomi global.
“Pada era pemerintahan yang baru kami berharap perekonomian bisa tetap tumbuh meski kondisi ekonomi global diprediksi masih cukup menantang,” ujar Direktur Utama PT Wika Realty Agung Saladin ketika ditemui di sela-sela acara tutup atap apartemen Tamansari Bintaro Mansion, Sabtu 19 Oktober 2019.
Agung mengatakan, rencana pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur juga diprediksi bakal sedikit mempengaruhi investasi di sektor properti. Menurut dia, saat ini para investor cenderung wait and see untuk melihat perkembangan dari rencana pemindahan tersebut.
Meskipun demikian, Agung menilai keputusan pemerintah untuk tetap menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis tidak akan terlalu mempengaruhi rencana investasi properti di Jakarta, dan kawasan sekitarnya.
Lebih lanjut, Agung mengatakan rencana pemindahan ibu kota ke Provinsi Kaltim juga diharapkan bisa menjadi angin segar bagi para pengembang untuk bisa mengembangkan kawasan baru.
Dia mengungkapkan Wika Realty selaku bagian dari Wika Group berkomitmen untuk mendukung program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam rencana pembangunan ibu kota negara yang baru. “Meskipun demikian, dampaknya [keterlibatan dalam pembangunan ibu kora] tidak akan langsung dirasakan perusahaan. Dampaknya baru akan terasa sekitar dua sampai tiga tahun setelahnya,” kata Agung.