Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengklaim, selama 5 tahun Jokowi-JK memimpin Indonesia, mereka sudah meletakkan fondasi untuk mendongkrak daya saing Indonesia. Salah satunya pada pembangunan infrastruktur. "Peringkat daya saing infrastruktur kita ada di 72 dari 141 negara, bayangkan kalau pemerintah tidak membangun infrastruktur dari awal, seberapa jauh kita merosot," ujar Lembong.
Adapun Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, selama lima tahun belakangan pemerintah sudah membangun infrastruktur besar-besaran, mulai dari jalan, pelabuhan laut, bandara, waduk, hingga Palapa Ring. Pembangunan infrastruktur tersebut disebut membawa banyak keuntungan bagi Indonesia, misalnya membuka konektivitas dan melancarkan kegiatan ekonomi. Ia menyebut infrastruktur dibangun dengan pertimbangan jangka panjang.
Ilustrasi Palapa Ring (BAKTI)
Menurut Darmin pembangunan dari backbone ke sentra industri sudah dilakukan di beberapa daerah, misalnya Jawa Timur. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan di Jawa Tengah dan wilayah lainnya. Ia mengatakan terhubungnya jalur utama ke jaringan industri bisa menjadi modal bagi perekonomian Indonesia.
Karena itu, agar pemangkasan subsidi sejak 2014 itu benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas, Darmin berharap pemerintah tetap membangun infrastruktur pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Catatannya, tak seperti masa 5 tahun Jokowi sebelumnya, kini pembangunan itu tidak lagi berfokus kepada infrastruktur backbone. "Kami memaksimalkan pembangunan dengan menyambungkan backbonedengan kawasan industri, sentra ekonomi, industri rakyat, kawasan ekonomi khusus, hingga kawasan pariwisata," ujar Darmin di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR | MAJALAH TEMPO | ANTARA