TEMPO.CO, Jakarta - Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera berakhir pada Ahad, 20 Oktober 2019. Hingga akhir masa pemerintahannya di periode pertama, Jokowi menorehkan sejumlah capaian di sektor ekonomi. Meski begitu, ada sejumlah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2015-2019 yang tak tercapai.
Salah satu target yang meleset dicapai adalah pertumbuhan ekonomi. Pada mulanya, pemerintah memasang target tinggi yaitu 8 persen pada RPJMN 2015-2019. Namun, hingga akhir periode, pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tanah Air hanya tumbuh moderat di kisaran 5 persen.
Pertumbuhan ekonomi paling rendah terjadi pada tahun pertama Jokowi, yaitu di 2015. Kala itu, angka pertumbuhan PDB hanya 4,79 persen alias melambat dari capaian 2014, yaitu 5,02 persen.
Baru setahun setelahnya, pada 2016, pertumbuhan ekonomi mulai pulih ke 5,02 persen. Angka tersebut kembali naik ke 5,07 persen pada 2017 dan melambung ke 5,17 persen pada 2018.
Pada tahun terakhir periode pertama Jokowi, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,08 persen pada akhir 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa kali mengatakan salah satu faktor yang membayangi perekonomian belakangan ini adalah ketidakpastian perekonomian global.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan angka pertumbuhan selama lima tahun itu cukup baik bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global yang cenderung melambat. "Kinerja kita dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan masih lumayan baik, dari empat persen naik menjadi kisaran lima persen," ujar Darmin dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019.
Target yang juga meleset adalah tingkat kemiskinan di Tanah Air. RPJMN 2015-2019 menargetkan level kemiskinan ditekan di kisaran 7-8 persen. Namun, hingga Maret 2019, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia masih berada di angka 9,41 persen atau sebanyak 25,41 juta orang.
Kendati tak mencapai target, torehan angka kemiskinan satu digit adalah prestasi baru di sepanjang sejarah Indonesia. Di samping, tingkat kemiskinan dalam lima tahun terakhir mencatatkan tren penurunan.