TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengatakan, PT Angkasa Pura II mulai menyuntikkan modalnya, sebagai bagian dari rencana pembelian saham PT BIJB. “Yang sudah masuk Rp 30 miliran sekian,” kata dia pada Tempo, di Bandung, Jumat, 19 Oktober 2019.
Singgih mengatakan, PT Angkasa Pura II hingga akhir tahun ini berencana menyuntikkan modalnya menembus Rp 200 miliar. “Yang masuk di bulan ini Rp 100 miliar. Sampai akhir tahun di sekitar Rp 200 miliar,” kata dia.
PT Angkasa Pura II, kata dia, akan menggelontorkan RP 625 miliar sebagai penyertaan modal untuk mendapatkan saham PT BIJB. Penyertaan modal ini akan diberikan secara bertahap hingga tahun 2020 dan 2021.
Singgih mengatakan, dana yang masuk tersebut dipergunakan untuk membayar cicilan hutang PT BIJB saat membangun terminal Bandara Kertajati di Majalengka. Dia menepis kabar kredit macet dalam pembayaran hutang PT BIJB. “Sampai hari ini kita bayar terus kok. Gak ada yang macet,” kata dia.
PT BIJB saat ini sedang mempersiapkan bisnis logistik di Bandara Kertajati. Dia mengakui, jadwal eksekusi rencana bisnis tersebut molor. “Kita masih memulai persiapan itu. Sekarang kita tinggal tunggu surat rekomendasi dari Airlines ada RA, regulated agent, supaya up-going itu penentunya ada di Airlines. Ini yang sedang kita siapkan. Sebentar lagi siap,” kata dia.