TEMPO.CO, Jakarta -Uji coba penggunaan campuran biodiesel 30 persen menggunakan Bahan Bakar Nabati (BBN) atau B30 akan selesai diujicobakan pada bulan Oktober 2019.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto menuturkan ke depan, pemerintah tak hanya mengimplementasikan B30 pada sektor transportasi, uji coba B30 untuk kereta api dan kapal juga akan segera dilakukan. "Hal serupa akan kami terapkan di kereta api dan kapal," kata Djoko melalui keterangan rilis, Jumat 18 Oktober 2019.
Mulai awal tahun 2020, penggunaan komposisi minyak sawit (FAME) pada biosolar sudah mencapai 30 persen dari saat ini sebesar 20 persen.
"Setelah 2008 berjalan dengan baik uji coba campuran FAME dengan solar, kita tingkatkan hingga uji coba B30 yang selesai Oktober ini untuk dilaksanakan di tahun 2020," kata Djoko.
Penerapan kebijakan B30, kata Djoko, tak lepas dilatarbelakangi tingginya impor solar. Sementara di sisi lain bahan baku kelapa sawit Indonesia melimpah.
"Karena solar saat itu sebagian masih impor, di saat yang bersamaan Indonesia adalah negara pertama atau kedua terbesar memproduksi sawit di dunia. Tapi kini Indonesia sudah bebas impor minyak tanah, solar, bahkan avtur nantinya," ungkap Djoko.
Dasar lain dari pertimbangan pemerintah adalah perluasan pemanfaatan BBN sebagai pengganti bahan bakar fosil. Pemerintah menyadari pentingnya peranan generasi muda dalam mendukung pelaksanaan program tersebut.
"Kami juga berkomitmen kepada dunia, agar dunia tetap bersih, tetap sehat dan tidak terjadi pemanasan global sesuai dengan COP 21 di Paris," kata Djoko.