TEMPO.CO, Jakarta - Potensi bisnis kargo udara di Indonesia timur dinilai masih sangat besar kendati belum digarap serius masakapai penerbangan nasional. Karena itu, rencana Garuda Indonesia untuk menggarap bisnis kargo di wilayah timur dengan menggandeng Merpati Nusantara Airlines disambut positif.
Konsultan penerbangan dari CommunicAvia Gerry Soejatman mengatakan, wilayah Papua masih menjanjikan potensi besar untuk usaha kargo udara. Terlebih, beberapa wilayah di provinsi tersebut masih membutuhkan barang-barang pendorong pembangunan.
Dia juga belum mengetahui secara jelas detail bisnis Garuda Indonesia Group untuk menggarap angkutan kargo di kawasan Indonesia timur itu. Sebelumnya, Garuda Indonesia Group bersama sembilan BUMN lain bersinergi menjalin kerja sama strategis mendukung komitmen restrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Perjanjian kerja sama antara Garuda dan Merpati meliputi sinergi dalam bidang pelayanan kargo udara, layanan jasa penunjang kegiatan penerbangan (ground handling), perawatan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO), dan pusat pelatihan kru (training center).
Selain Garuda, sembilan BUMN yang terlibat penyelematan Merpati adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta Himbara yang terdiri dari Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.