TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro angkat bicara soal kerusuhan di wilayah calon ibu kota baru di Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur. Ia menyebutkan hal tersebut hanya tindak kriminal dari perkelahian remaja.
Kerusuhan itu, menurut Bambang, juga hal biasa terutama bila dibandingkan dengan ibu kota negara eksisting DKI Jakarta, yang juga sering jadi tempat tawuran. "Hanya masalah kriminal biasa, karena di Jakarta juga sering tawuran. Jadi intinya bisa dikendalikan," kata Bambang di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2019.
Meksi begitu, Bambang mengungkapkan, ia akan terus memonitor terkait kebiasaan dan budaya dari warga sekitar wilayah calon ibu kota baru. Dengan begitu, diharapkan tidak ada hambatan dalam proses pemindahan ibu kota negara di kemudian hari.
Sebelumnya, terjadi aksi amuk massa terjadi di calon ibu kota baru, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada Rabu, 16 Oktober 2019. Massa bertindak anarkistis membakar permukiman warga Gang Buaya Kelurahan Penajam dan pelabuhan penyeberangan feri setempat.
“Permukiman massa yang dibakar dihuni 1.000 jiwa warga Penajam,” kata warga Penajam, Iksan saat dihubungi, Rabu, 16 Oktober 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana mengatakan kerusuhan itu berawal dari kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang bernama Chandra meninggal dan temannya, Rian hingga kini masih kritis di RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam.
Pengeroyokan itu terjadi pada Jumat 11 Oktober 2019. Awalnya, pelaku merasa terganggu suara bising motor korban. Mereka kemudian menantang duel korban di Pantai Nipah Nipah PPU pada malam harinya. Pada malam itu para pelaku mengeroyok dan menikam kedua korban.
Ade mengatakan, massa salah memahami peristiwa pengeroyokan yang berujung jatuhnya korban itu. Padahal, kata Ade, polisi sudah bertindak tegas terhadap tiga orang yang diduga pelaku pengeroyokan. "Karena ada anggota keluarga salah satu kelompok yang dikeroyok hingga tewas tidak terima. Padahal pelaku sudah kita amankan," ujarnya.
Namun hingga malam tadi, situasi sudah mulai tenang. “Kondisi berangsur angsur sudah kondusif, ada kelompok massa yang membakar sekitar area pelabuhan Penajam,” kata Ade.
SRI GUNAWAN WIBISONO