"Artinya, efisiensi masih jadi pekerjaan rumah besar, beban biaya logsitik juga masih tinggi, 24 persen dari PDB. Kalau lebih efisien akan semakin berdapmak pada kinerja industri transportasi," kata Carmelita.
Meski masih tertinggal dengan negara lain, posisi kinerja infrastruktur Indonesia menanjak naik pada 2018. Sejak pembangunan infrastruktur yang masih di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi, posisi Indonesia lompat 17 peringkat dibandingkan tahun 2017.
Lebih lanjut, kata Carmelita, dirinya tetap optimis karena kelanjutan pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas bagi pemerintah dalam lima tahun ke depan. Rencana, pemerintah ini cukup kuat untuk bisa mendorong sektor transportasi nasional tetap bisa tumbuh.