Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong meyakini pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam lima tahun terakhir sudah meletakkan fondasi untuk mendongkrak daya saing Indonesia. Salah satunya pada pembangunan infrastruktur.
"Peringkat daya saing infrastruktur kita ada di 72 dari 141 negara, bayangkan kalau pemerintah tidak membangun infrastruktur dari awal, seberapa jauh kita merosot," ujar Lembong.
Lembong mengatakan salah satu infrastruktur yang telah diselesaikan pemerintahan Jokowi adalah Palapa Ring. Ia berujar sudah mendengar wacana pembangunan Palapa Ring sebelum ia terjun ke pemerintahan. Rencana itu sudah ia ketahui pada 2006-2007 kala ia masih menggeluti sektor swasta.
Dengan adanya tol digital itu, Lembong meyakini akan ada transformasi teknologi di Tanah Air dalam beberapa waktu ke depan. Meskipun, dampak tercakupnya daerah-daerah di Indonesia dengan internet itu tidak bakal dirasakan secara langsung. "Mungkin baru terasa satu sampai tiga tahun ke depan," ujar dia.
Adanya infrastruktur pendukung internet itu juga, menurut Lembong, akan mendukung program Online Single Submission alias perizinan berbasis online. Selama ini, salah satu kendala dari peroperasian OSS adalah sambungan internet di Pemerintah Daerah. "Pemda di Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua banyak yang internetnya sangat lemot," kata Lembong.
Ke depan, Lembong mengatakan pemerintah bakal terus membenahi daya saing Indonesia di kancah internasional. Ia menyebut kemerosotan daya saing Tanah Air sudah cukup mendesak. Berdasarkan data WEF, peringkat daya saing Indonesia merosot lima posisi ke peringkat 50 dari 141 negara, alias keluar dari sepertiga negara teratas.