TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Thomas Trikasih Lembong, menyebut pembiayaan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini mengalami tren yang terus mengetat. Selain itu, tahun ini tren penerimaan pajak diperkirakan juga bakal seret.
"Kami menyampaikan APBN trennya mengetat dan target realisasi penerimaan pajak sepertinya akan kepleset. Ini karena tren pelambatan ekonomi global, jadi semakin berat untuk APBN dan pembiayaan," kata Lembong di kantor Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Jakarta Pusat, Senin 14 Oktober 2019.
Sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut, Lembong menceritakan bahwa BKPM dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) akan mengelar acara market sounding. Dalam acara itu, BKPM dan PINA memberikan penawaran kerja sama pembangunan Bandara Singkawang lewat skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dalam acara ini, Lembong juga menyampaikan hal serupa. Yakni kondisi APBN yang mengalami tren mengetat dan juga penerimaan pajak yang bakal tak tercapai. Karena itu, dia mendukung inovasi skema pembiayaan oleh PINA tersebut yang tak mengandalkan APBN.
Lembong menuturkan, dengan tren tersebut, skema pendanaan kreatif seperti yang dilakukan oleh PINA menjadi sangat mendesak. Dia juga menjelaskan BKPM juga merasa terbantu dengan adanya PINA. Sebab, selama ini BKPM lebih fokus untuk mengawal investasi di sektor perindustrian dan manufaktur. Sedangkan PINA lebih banyak fokus untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur. Hal tentu memberikan keleluasaan BKPM untuk fokus mengawal investasi di sektor manufaktur dan perindustrian.