TEMPO.CO, Singapura - Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Senin pagi. Kenaikan harga minyak ini secara tidak langsung mempertahankan keuntungan dua persen dari perdagangan Jumat pekan lalu, di tengah ketegangan geopolitik baru di Timur Tengah, serta mengendurnya perang perdagangan AS-Cina ikut mendukung sentimen pasar.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik sembilan sen menjadi diperdagangkan di US$ 60,60 per barel pada pukul 12.08 GMT. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di US$ 54,79 per barel, naik sembilan sen.
Kedua kontrak naik lebih dari tiga persen minggu lalu, kenaikan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu terakhir.
Sebagian besar keuntungan diraih pada Jumat pekan lalu setelah sebuah tanker minyak Iran diserang di lepas pantai Arab Saudi di Laut Merah. Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah kapal tanker itu terkena rudal, yang dapat meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Riyadh jika dikonfirmasi.
Sementara itu, munculnya kesepakatan perdagangan fase pertama antara Amerika Serikat dan Cina dan langkah niat baik oleh Washington untuk menangguhkan tarif yang mengancam produk-produk China juga mengangkat pasar keuangan global.
Meski begitu, investor tetap berhati-hati mengingat beberapa rincian dari perundingan tersebut belum muncul, sementara itu mungkin butuh lima minggu bagi kedua negara untuk menandatangani pakta.
"Para pedagang memandang kesepakatan itu secara tentatif karena penurunan tarif jauh dari menjembatani kesenjangan kepercayaan kritis yang merupakan penghapusan implisit potongan signifikan dari tarif yang ada," kata Stephen Innes, ahli strategi pasar Asia Pasifik di AxiTrader dalam sebuah catatan. "Perjanjian kecil ini bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki."
ANTARA