TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga bisa berlanjut sampai tahun 2024. Jonan berharap sampai akhir 2024 akan 500 titik penyaluran BBM Satu Harga.
"Ke depan saya sudah melaporkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo atau Jokowi kalau bisa program ini dilanjutkan hingga 500 titik di 2024," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat 11 Oktober 2019.
Sebelumnya, Ignasius Jonan didampingi oleh PT Pertamina (Persero), BPH Migas dan sejumlah pihak mengelar peluncuran titik ke-158 penyaluran BBM Satu Harga di SPBU Kompak 56.862.03 Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peluncuran di SPBU Kecamatan Omesuri tersebut menandai bahwa saat ini sudah beroperasi 170 titik penyalur BBM Satu Harga. Sejumlah 170 titik itu menyediakan akses BBM di wilayah sulit dijangkau dan masuk dalam kategori wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Kementerian menjelaskan, SPBU penyalur, menjual BBM dengan harga yang sama dengan di wilayah lainnya. Yakni senilai Rp 6.450 per liter untuk jenis Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Biosolar. Adapun program BBM Satu Harga ini telah dimulai sejak 2017.
Jonan mengatakan, peluncuran SPBU penyalur BBM satu harga di Oemuri meandai ada sebanyak 13 yang telah mulai beroperasi di wilayah 3T. Ke-13 titik tersebut menjadi titik terakhir yang diresmikan pada tahun 2019.
Selain itu, Jonan juga berharap, nantinya SPBU penyalur BBM Satu Harga bisa meningkat statusnya menjadi SPBU komersial. Sehingga tidak hanya melayani BBM bersubsidi tetapi juga BBM non subsidi.
"Ke depan bisa juga melayani BBM jenis lainnya seperti Pertalite, Dexlite dan lain sebagainya," kata Jonan.