TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan bakal menyiapkan dana untuk mengembangkan Bandara Radin Inten II Lampung selama 30 tahun ke depan.
"Angkasa Pura II sendiri telah memiliki rencana pengembangan di Bandara Radin Inten II dengan nilai investasi Rp 500 miliar untuk 30 tahun," dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Hal Itu berkaitan dengan ditekennya Perjanjian Kerja Sama tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara Pada Bandar Udara Kelas I Radin Inten II Lampung antara perseroan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada hari ini.
Pengembangan tersebut, kata Awaluddin, mencakup perluasan terminal penumpang pesawat dan pembangunan infrastruktur pendukung operasional seperti perluasan dan renovasi gedung kargo, pembangunan gardu listrik khusus, pembangunan akses jalan, pembangunan gedung operasional CCR dan Power Quality, serta infrastruktur lainnya.
"Salah satu tujuan pengembangan dan pembangunan yang dilakukan AP II adalah supaya Bandara Radin Inten II dapat menjadi embarkasi penerbangan haji dan umrah, selain tentunya mendukung perekonomian dan pariwisata di Lampung," ujar dia.
Dengan adanya kerja sama dengan konsep KSP Barang Milik Negara itu, Kemenhub menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II kepada Angkasa Pura II selama masa perjanjian yakni 30 tahun, atau mulai 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2050. Awaluddin mengatakan Bandara Radin Inten II akan bersinergi dengan bandara-bandara lain di bawah pengelolaan perseroan yang saat ini total berjumlah 17 bandara.