Adapun di sisi pertahanan, UEA telah berkomitmen membeli kapal pendarat tank atau LST dari Indonesia. Luhut mengklaim, ini pertama kalinya UEA mengimpor kapal Angkatan Laut. Adapun pihak Angkatan Laut UEA telah menyambangi Indonesia untuk melihat pembuatan kapal itu. Transaksi kapal ini pun akan diselesaikan pada 23 Oktober nanti.
Secara keseluruhan, Luhut menjelaskan, UEA bakal merealisasikan investasinya ke Indonesia mulai bulan ini. Skema dana investasi ini akan diimplementasikan melalui Abu Dhabi Investment Authority atau ADIA. “Dari ADIA nanti akan masuk investasi senilai US$ 1 milar (Rp 14 triliun),” ujarnya. Dana ini dapat digunakan untuk membangun real estate pengembangan destinasi wisata, hingga proyek-proyek swasta lainnya.
Luhut mengatakan UEA juga telah menawarkan proposal pembentukan Lembaga Dana Abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF). SWF akan menjadi penampung dana investasi dari berbagai negara, termasuk UEA. Dengan SWF, investasi ke Indonesia dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi US$ 5-10 miliar. Dana ini bisa digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur atau investasi secara umum.
Terkait SWF, Luhut memastikan Indonesia dan UEA akan meneken kesepakatan ini dalam waktu dekat. “Pekan depan, tim dari UEA akan datang untuk bicara dengan tim kita. Kementerian Keuangan akan terlibat,” ujarnya.