TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian ESDM mencatat masih ada sekitar 125.000 rumah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3T yang belum mendapat pasokan listrik dari PT PLN (Persero) dan tidak mampu melakukan penyambungan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mencatat semula ada sebanyak 700.000 rumah tangga yang tidak mampu melakukan penyambungan sendiri karena keterbatasan dana. Setidaknya, biaya penyambungan listrik di luar pulau jawa untuk daya 450 volt ampere (VA) mencapai Rp734.500.
Baca Juga:
Adapun, lewat sumbangan dana sejumlah stakeholder, telah berhasil dilakukan penyambungan ke 575.000 rumah. Artinya, saat ini tersisa sekitar 125.000 rumah yang tidak sanggup melakukan penyambungan. "Kami menggalang semua stakeholder untuk berpartisipasi," katanya, baru-baru ini.
Jonan juga meminta bantuan PLN untuk merealisasi penyambungan listrik ke 125.000 rumah tersebut. Apalagi, penyambungan listrik tersebut akan menambah jumlah pelanggan PLN.
Selain itu, rasio elektrifikasi Indonesia yang saat ini telah mencapai 98,3% ditargetkan naik menjadi 99,9% pada akhir tahun nanti."Jadi, saya minta Plt Dirut PLN, kalau kurang tolong sedianya diselesaikan. Ini kan bisnis PLN, kalau saya direksi PLN kurangnya saya selesaikan. Wong kita bantu nyarikan donatur supaya bisa ekspansi bisnis," katanya.