Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Poster Joker, BPJS Kesehatan-Aktivis Damai dengan Syarat

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Veteran Bantara (Univet) Sukoharjo dengan wajah mengenakan riasan wajah Joker dalam aksi Stop Depresi di Simpang Lima Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 10 Oktober 2019. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika
Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Veteran Bantara (Univet) Sukoharjo dengan wajah mengenakan riasan wajah Joker dalam aksi Stop Depresi di Simpang Lima Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 10 Oktober 2019. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok masyarakat peduli kesehatan jiwa dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan akhirnya mencapai titik temu. Sebelumnya, komunitas ini mensomasi BPJS Kesehatan terkait unggahan poster BPJS yang mengaitkan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ dengan tokoh fiksi Joker.

Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat Yeni Rosa mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan maaf dari penyelenggara asuransi negara tersebut. Namun, menurutnya masalah ini ini tidak serta-merta selesai setelah permintaan maaf. Sebab, stigma tentang pengidap penyakit jiwa sudah terlanjur menyeruak ke masyarakat 

"Jadi yang buat kita jadi masalah adalah dikaitkannya orang jahat itu dengan gangguan kejiwaan. Kalau orang baik tersakiti kemudian menjadi orang jahat, tapi kalo bawa orang baik yang punya jiwa tersakiti itu yg menjadi masalah. Sebab, ini akan menguatkan stigma di masyarakat bahwa orang dengan gangguan jiwa itu punya potensi menjadi bahaya," kata Yeni di Kantor Pusat BPJS, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.

Menurut Yeni, figur Joker yang kini filmnya tengah ditayangkan di bioskop nasional, telah mengeneralisir bahwa para ODGJ akan bersifat sama dengan yang digambarkan di filmnya. Dia mengungkapkan, dengan poster kemarin, maka timbul kesan  bahwa pengidap kejiwaan pasti berbuat jahat. Padahal, menurut Yeni, hal itu tidak benar sama sekali.

"Itu kan nakut-nakutin. Jadi, stigma masyarakat, orang gangguan jiwa punya potensi menjadi pembunuh, ayo makanya dikasih obat," tuturnya.

Setelah BPJS Kesehatan menurunkan poster tersebut di media sosial, Yeni berharap penyelenggara asuransi kesehatan tersebut  bisa mengatasi dampak yang ditimbulkan dari iklannya. Ia meminta BPJS Kesehatan mengunggah klarifikasi di semua saluran media yang dimilikinya.

"Harus ada klarifikasi resmi oleh BPJS bahwa postingan mereka adalah keliru dan yang benar adalah seperti ini," kata Yeni.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga diminta melakukan kampanye selama tujuh hari untuk mensosialisasikan ODGJ di semua media sosial milik BPJS. Hal ini diperlukan untuk memperbaiki stigma dari pengidap penyakit jiwa. "Jadi kita berharap bahwa BPJS ke depannya akan menjadi leading centre untuk memperbaiki stigma," ucap Yeni.

Kepala Humas BPJS Kesehatan Muhammad Iqbal Anas Ma'ruf menyatakan akan mengabulkan permintaan dari komunitas. "Kami berkomitemen menyelesaikan catatan-catatan yang diberikan komunitas untuk ditindak lanjuti," kata dia saat ditemui Tempo, di kantornya, Jumat 11 Oktober 2019.

Iqbal mengatakan, akan terus menjalin komunikasi dengan  komunitas kesehatan jiwa terkait penyususan konten yang akan digunakan untuk kampanye tujuh hari nanti. Hal ini untuk memperbaiki stigma dari ODGJ, juga menetralkan situasi yang sebelumnya terjadi.

"Karena kami telah membangun komunikasi yang baik, ke depan kerja sama ini tidak hanya sekali. Kerja sama yang diminta dari rekomendasi akan ditindaklanjuti BPJS Kesehatan sesegera mungkin. Momentumnya masih tepat dan bagus untuk perbaikan untuk itu," Iqbal menjelaskan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

2 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Trailer Joker 2: Pertemuan Pertama Joaquin Phoenix dan Lady Gaga

13 hari lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam trailer film Joker 2 atau Joker: Folie  Deux. Dok. Warner Bros. Pictures
Trailer Joker 2: Pertemuan Pertama Joaquin Phoenix dan Lady Gaga

Trailer Joker 2 memperlihatkan bagaimana pertemuan pertama Joker (Joaquin Phoenix) dan Harley Quinn (Lady Gaga) di rumah sakit jiwa.


Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

16 hari lalu

Suku Baduy, JKN Mempermudah Menjangkau Akses Kesehatan
Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.


BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

17 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

21 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

26 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

26 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

26 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.


Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

28 hari lalu

Suasana Rumah Sakit Unpad. Foto : Unpad
Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

28 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.