TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia menargetkan total transaksi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 222 triliun. Menurut Co-founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan pada 2018, angka itu naik berkali lipat dari transaksi pada 2018 yaitu Rp 73 triliun.
"Transaksi tahun ini diproyeksikan mencapai Rp 222 triliun. Jika proyeksi ini akan tercapai, maka Tokopedia akan berkontribusi mencapai 1,5 persen seluruh ekonomi Indonesia," kata dia di kawasan Thamrin, Jakarta, 10 Oktober 2019.
William menuturkan transaksi perbulan dari Tokopedia telah mencapai US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. Hal itu membuat dirinya optimistis bahwa target Rp 222 triliun bisa tercapai hingga akhir tahun ini.
Dia mengatakan demi mencapai target tersebut, potensi dari pedesaan dinilai sebagai sektor pendorong perekonomian baru. Karena ada 100 juta orang yang ditinggal di pedesaan. "Jadi strateginya akan go local bukan go global. Kami merasa Boyolali lebih penting dari Bangkok, Surakarta lebih penting di Singapura," ujarnya.
William juga menargetkan dalam 10 tahun ke depan Tokopedia harus bisa berkontribusi bagi perekonomian Indonesia mencapai 5 persen.
Baca Juga:
Sementara itu, Wakil Direktur LPEM FEB UI Kiki Veriko mengungkapkan Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp 58 triliun terhadap perekonomian RI pada 2018. Kontribusi ini diprediksi akan meningkat menjadi Rp 170 triliun pada akhir 2019.
Kontrisbusi terebsar Tokopedia terhadap perekonomian yaitu DKI Jakarta Rp 16,4 triliun, Jawa Barat Rp 11,36 triliun, Sumatera Utara Rp 2,79 triliun, Kalimantan Timur Rp 933 miliar, Bali Rp 822 miliar, Aceh Rp 262 miliar, dan Sulawesi Utara Rp 160 miliar.
Selain dampak ekonomi, Kiki menemukan dampak lain dari Tokopedia yakni menambah pendapatan ibu rumah tangga sebesar Rp 19,02 triliun. Ini setara dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp 441 ribu setiap angkatan kerja di Indonesia," katanya.