Indeks saham lainnya di Asia tampak bergerak variatif. Indeks Topix ditutup melemah 0,02 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,45 persen. Indeks Hang Seng menguat 0,1 persen.
Di Cina, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,78 persen dan 0,82 persen. Adapun indeks Kospi ditutup melemah 0,88 persen.
Dilansir dari Reuters, sebagian indeks saham di Asia mendapat dorongan dari harapan bahwa pemerintah Amerika Serikat dan Cina akan menyelesaikan beberapa isu di antara mereka. Meski begitu, investor bersikap hati-hati karena kabar meresahkan sebelumnya bahwa proses perundingan perdagangan antara kedua belah pihak dapat dipersingkat.
The New York Times melaporkan bahwa pemerintah AS akan segera menerbitkan lisensi yang memungkinkan sejumlah perusahaan AS untuk memasok barang-barang tertentu ke Huawei Technologies China.
Di sisi lain, Bloomberg melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan pakta mata uang yang sebelumnya disepakati dengan Cina. Dengan begitu, bakal meningkatkan harapan kesepakatan parsial dan membantu mengangkat aset berisiko.
Meski ada beberapa laporan berbeda tentang rencana Wakil Perdana Menteri Cina Liu He di Washington, banyak pelaku pasar tetap berhati-hati. Tanpa kemajuan yang signifikan, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menaikkan tarif pada barang-barang Cina senilai US$ 250 miliar menjadi 30 persen dari 25 persen pada Selasa pekan depan.
BISNIS