Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merumput di Tengah Karhutla, Ribuan Kerbau Rawa Terancam Punah

image-gnews
Puluhan Kerbau rawa di desa Riding, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan terpaksa mencari makan di tengah kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan pada nelitian Universitas Sriwijaya (Unsri) menunjukkan habitat kerbau rawa terus menurun salah satu sebabnya akibat kebakaran hutan dan lahan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Puluhan Kerbau rawa di desa Riding, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan terpaksa mencari makan di tengah kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan pada nelitian Universitas Sriwijaya (Unsri) menunjukkan habitat kerbau rawa terus menurun salah satu sebabnya akibat kebakaran hutan dan lahan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang-Puluhan ekor kerbau rawa terpaksa mencari makan di tengah-tengah kebakaran hutan, lahan dan kebun atau karhutla di desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Bahkan beberapa ekor kerbau terlihat berendam di dalam lumpur di tengah kepulan asap yang menggumpal, Rabu siang, 9 Oktober 2019. Keadaan tersebut tidak bisa dihindari sebagai akibat dari semakin berkurangnya padang rumput dan areal rawa sebagai tempat mereka mencari makan.

Melihat hal itu Arfan Abrar, peneliti sekaligus pemerhati ekosistem kerbau rawa di Sumatera Selatan menjelaskan ancaman terhadap ekosistem rawa berupa kebakaran hutan dan lahan jelas nyata. Bukan hanya pada kerbau rawa tetapi juga keseluruhan organisme yang ada di dalamnya.

Melihat hal itu langkah edukasi, sosialisasi serta pelibatan komunitas yang hidup di dalamnya harus ditingkatkan agar habitat kerbau rawa dapat dipertahankan. Selain itu, katanya, peternak kerbau rawa sebagai pewaris budidaya dan ternaknya harus terus menerus didampingi, termasuk dari Fakultas Pertanian Unsri.

“Data belum banyak berubah tetapi potensi penurunan menjadi naik dengan adanya karhutla ini,” kata Arfan, Kamis 10 Oktober 2019. Arfan Abrar, juga merupakan ketua jurusan teknologi dan industri perternakan Unsri (Universitas Sriwijaya) menambahkan populasi kerbau rawa di Sumatera Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami pengurangan.

Dari penelitian Universitas Sriwijaya (Unsri) didapati hanya menyisakan tidak lebih dari 10 ribu ekor. Salah satu sebabnya, minimnya sentuhan teknologi sehingga peternak hanya mengandalkan kemampuan yang didapat secara turun temurun. "Populasinya semakin terancam," kata Arfan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam catatannya, kerbau rawa di kecamatan Rambutan, Banyuasin hanya tersisa 3000 ekor, di Tanjung Senai, Ogan Ilir hanya tersisa 2000 ekor dan terbanyak sekitar 5000 ekor di kecamatan Pampangan. Sedangkan dalam penelitiannya, Arfan menjelaskan pada medio tahun 2010an kerbau Rawa di Sumsel masih berkisar 15.000 ekor. Dia sangat pesimistis Kerbau Rawa dapat bertahan bila penjualan anak dan induk betina tetap berjalan secara masif.

Sementara itu kepala dusun II, desa Riding, Iswadi menjelaskan desanya memiliki hingga ratusan ekor kerbau rawa yang di ternak secara turun temurun oleh warga desanya. Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir ini jumlah semakin berkurang sehingga pihaknya berharap campur tangan pemerintah dan dunia swasta agar habitat kerbau rawa tidak habis pada masa-masa yang akan datang.

Saban hari, kerbau-kerbau tersebut mencari makan secara mandiri di padang rumput dan rawa-rawa yang ada di luar desa. Sedangkan pada sore hari biasanya, kerbau-kerbau tersebut pulang kandang. “Kerbau di sini hampir sama dengan kerbau rawa di Pampangan maupun Rambutan,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asosiasi Importir Daging Kirim Permohonan Izin Impor Daging Kerbau

22 hari lalu

Petugas melakukan pengecekan saat membongkar daging kerbau beku impor di New Priok Container Terminal One (NPCT1) - Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 12 April 2023. Sebanyak 18.000 ton daging kerbau tersebut didatangkan untuk memenuhi cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri, terutama saat Ramadan dan menjelang Idulfitri yang permintaannya relatif cukup tinggi. Tempo/Tony Hartawan
Asosiasi Importir Daging Kirim Permohonan Izin Impor Daging Kerbau

Asosiasi Impor Daging Indonesia ajukan permohonan izin impor daging kerbau. Berjanji bisa menjual di bawah HET.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

29 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

34 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

35 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

41 hari lalu

Masyarakat di Kecamatan Tabir menggelar Festival Bantai Adat pada Jumat (8/3/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Merangin)
Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

Dalam tradisi Bantai Adat tahun ini, sebanyak 84 kerbau disembelih untuk diperjualbelikan ke warga. Bakal jadi lauk selama Ramadan.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

47 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

59 hari lalu

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.


Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?


Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Menteri LHK, Siti Nurbaya dan Kepala Badan Kehutanan Amerika Serikat, Randy Moore memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Dok. KLHK
Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.


Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

KERUSAKAN GAMBUT PULAU PADANG
Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.