TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kisah itu ia bagikan kala menjadi pembicara dalam Conference & Expo Indonesia Knowledge Forum VIII 2019 Moving Our Nation To The Next Level yang digelar di Jakarta pada Rabu, 9 Oktober 2019.
Menurut Luhut, Prabowo adalah adik kelasnya saat mengenyam pendidikan di Akademi Militer. Karena itu, menurut Luhut, ia dan Prabowo selalu kompak bila berbicara soal Pancasila, NKRI, dan nasionalisme.
“Kami sepakat bahwa NKRI itu satu dan tidak boleh itu diganti. Dia juga bilang ‘iya, Bang, kalau Pancasila itu tidak ada negosiasi,” tutur Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.
Lantaran Luhut terhitung lebih senior di sekolah tersebut, Prabowo secara otomatis memanggilnya dengan sebutan ‘bang’—yang juga dilakukan oleh seluruh junior akmil kepada seniornya.
Meski begitu, Luhut tak menampik pernah ada perbedaan pendapat di antara mereka. Namun, ia menekankan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa dan tak semestinya menimbulkan perpecahan.
Kedekatan Luhut dan Prabowo sebelumnya juga tercermin saat masa Pemilihan Presiden 2019-2024 April lalu. Kala itu, Luhut menjadi mediator antara kubu Joko Widodo alias Jokowi dengan kubu Prabowo, soal selisih pandang perhitungan suara. Hal ini sempat membuat kondisi politik memanas.
Pada masa itu, Luhut yang berada di pihak inkumben sempat menghubungi Prabowo secara langsung atas perintah Jokowi. Dalam telepon itu, Prabowo dan kubu Jokowi yang diwakili Luhut sepakat menunggu hasil perhitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum dengan damai.
