TEMPO.CO, Jakarta - Pasca aksi massa yang terjadi di Wamena sejak 23 September 2019, hingga saat ini Perusahaan Listrik Negara atau PLN telah menyalurkan bantuan senilai Rp 305 juta kepada masyarakat korban kerusuhan.
Adapun bantuan tersebut disalurkan melalui PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, bantuan disalurkan masing-masing senilai Rp 188 juta dan Rp 117 juta yang dilakukan dalam beberapa tahap.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat , J. A. Ari Dartomo mengatakan, bentuk bantuannya berupa bahan makanan, pakaian, selimut dan masih banyak lainnya. ini, diberikan kepada pengungsi yang berada di posko-posko tersebar di Wamena dan Jayapura.
"Semoga kegiatan dua hari ini memberikan hal yang positif dan menumbuhkan sikap optimisme, sehingga para peserta dapat melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Oktober 2019.
Kemudian bantuan tersebut didistribusikan ke beberapa lokasi antara lain Posko Polres Jayawijaya, Posko Kodim 1702/Jayawijaya, Posko AUIRI, Posko Lanud TNI AU Sentani, Posko Yonif 751 Raider, Posko Masjid Raya Al-Aqsa serta Posko Gedung Tongkonan Jayapura.
Sebelumnya, PLN telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian kepada korban kerusuhan Wamena di Posko Pengungsian Kodim 1702 Jayawijaya dan Posko Tongkonan Jayapura dengan total bantuan mencapai Rp 160 juta.
Bantuan sosial tersebut diberikan masing-masing senilai 97 juta untuk Posko Kodim 1702 Jayawijaya dan 66 juta untuk Posko Tongkonan Jayapura.
"Selain kami fokus memulihkan kelistrikan di Wamena, kami rasa PLN juga perlu membantu masyarakat yang terdampak atas aksi massa itu. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka", ujar General Manager PLN UIWP2B, J. A. Ari Dartomo, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Sementara untuk perkembangan pemulihan kelistrikan pascakerusuhan, per hari Senin PLN telah memulihkan dari gardu, jaringan tegangan menengah (JTM) serta jaringan tegangan rendah (JTR) yang sudah kembali beroperasi seluruhnya. Saat ini sejumlah 142 gardu, 180 kms JTM, dan 336 kms JTR telah beroperasi kembali.
MARTHA WARTA SILABAN