TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Oktober 2019, masih rawan terkoreksi di tengah minimnya sentimen positif yang beredar di pasar. IHSG dibuka melemah 9,14 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.030,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,01 poin atau 0,21 persen menjadi 935,99.
"IHSG masih rawan terkoreksi pada perdagangan saham hari ini berkenaan dengan minimnya sentimen positif serta pergerakan saham global yang juga melemah," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.
Ia mengemukakan risiko geopolitik antara Amerika Serikat dan China kembali memanas menyusul keputusan pemerintahan Trump untuk memasukkan setidaknya delapan perusahaan teknologi asal China ke daftar hitam Amerika Serikat atau AS.
Aksi itu, lanjut dia, dilakukan oleh pemerintah AS sebagai respons terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan kepada etnis minoritas muslim di propinsi Xinjiang. Kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump mendatangkan reaksi serupa dari pemerintah China yang menyatakan keinginannya untuk melakukan aksi balasan dan meminta pihak AS untuk mengoreksi kesalahannya.
"Perselisihan yang menghangat memudarkan sentimen positif yang sebelumnya telah terbentuk dari harapan investor global kedua belah pihak akan menyetujui kesepakatan interim bagi perjanjian kerjasama pembelian produk agrikultur AS," paparnya.
Sementara sentimen dari dalam negeri, ia mengatakan relatif positif menyusul data dari Bank Indonesia yang mencatat utang luar negeri atau ULN Indonesia pada Juli 2019 terkendali dengan struktur yang sehat. ULN Indonesia pada akhir Juli 2019 tercatat 395,3 miliar dolar AS.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 144,79 poin (0,67 persen) ke 21,442,98, indeks Hang Seng melemah 124,68 poin (0,48 persen) ke 25.768,71 dan indeks Straits Times melemah 10,21 poin (0,33 persen) ke posisi 3.100,64.